Published : 21 November 2018


Tren pendidikan di Indonesia terus mengalami peningkatan seiring dengan banyaknya mahasiswa fresh graduate Sarjana S1 yang memutuskan untuk langsung melanjutkan studi Pascasarjana S2. Sekarang program Pascasarjana tidak lagi identik dengan mahasiswa paruh baya, kini program Pascasarjana sudah umum dijalani oleh mahasiswa dibawah 30 tahun yang baru saja lulus jenjang S1.

Kami mengamati, ada beberapa pihak yang merespon negatif hal ini. Banyak yang menganggap, mahasiswa S2 sekarang kurang "Greget" dan kurang memiliki tujuan yang jelas dalam melanjutkan studi. Sehingga, banyak kampus yang mulai memperketat kelulusan mahasiswa Pascasarjana dengan cara mensyaratkan publikasi di Jurnal Internasional Terindeks Scopus. Tidak sedikit mahasiswa yang gagal lulus tepat waktu karena terganjal prasyarat ini. Lalu apa yang bisa dilakukan agar tidak mengalami hal tersebut?

Jurnal Terindeks Scopus, Si Pengganjal Kelulusan Mahasiswa Pascasarjana?

1. Persiapkan materi jurnal sejak awal masuk kuliah

Ingat, studi pascasarjana akan dipenuhi dengan paper, riset dan publikasi. Mulailah dengan mencoba mempublikasikan artikel turunan dari skripsimu ke direktori jurnal terindeks Scopus dengan nilai Q2 (Rentang nilai dari Q4 ke Q1, semakin kecil nilai Q, semakin tinggi ranking jurnalnya). 90% AKAN DITOLAK, tapi kita akan mendapatkan review yang sangat berharga. Kita bisa merevisi artikel kita berdasarkan masukan dari reviewer. Setelah revisi, coba lagi submit sampai diterima walaupun pada jurnal yang kelasnya lebih rendah. Pada tahap ini, fokus utama bukanlah pada diterimanya artikel kita, tapi pada proses belajar dan pengalaman submit jurnal internasional. Percayalah, pengalaman ini akan sangat berharga dan membantumu di kemudian hari.

2. Rajin ikut konferensi internasional

Memasukkan prosiding (proceeding) pada konferensi internasional tidak sesulit submit jurnal. Targetkan setiap mata kuliah minimal 1 artikel yang siap dijadikan prosiding konferensi internasional. Setidaknya, kita akan punya beberapa artikel yang bisa diikutkan dalam seminar/konferensi internasional. Jadi daripada membuat artikel untuk mengejar deadline prosiding, mengapa tidak membuat prosiding jauh-jauh hari yang bisa dipakai kapan saja?

3. Mulai Submit Paper ke DOAJ

Sebagai freshgraduate, biasanya mahasiswa memiliki dana yang terbatas, dan memang tidak memiliki anggaran biaya khusus untuk publikasi. Sehingga DOAJ (Directory of Open Access Journal) menjadi pilihan jitu. Untuk jurnal berbayar, bisa mencapai puluhan juta, tapi publikasi di DOAJ itu GRATIS. Jadi mengapa tidak mencoba!

4. 4 Semester = 4 Paper

Buat target yang jelas, minimal 4 paper harus ditulis dalam waktu 4 semester. Pada saat kuliah, ilmu kita masih segar di ingatan. Gunakan kesempatan ini untuk menulis artikel ilmiah sesering mungkin. Selain itu, semasa kuliah, kita akan memiliki akses mudah ke perpustakaan dan portal jurnal gratis dari kampus. Gunakan kesempatan itu sebaik-baiknya!

5. Ingat, Publikasi adalah Investasi

Banyak mahasiswa S1 yang melanjutkan studi S2 karena ingin menjadi dosen. Perlu diketahui bahwa jaman sekarang, dosen diharuskan punya publikasi internasional, dan publikasi tersebut menambah angka kredit. Jadi jangan heran kalau banyak dosen yang rela membayar puluhan juta untuk submit ke direktori jurnal bebayar. Nah, bagi yang belum memiliki dana lebih, bisa mulai dari DOAJ, yang penting mulai punya publikasi. Publikasi ini pasti akan memberikan kredit lebih pada Curriulum Vitae kamu. Tentu saja saat melamar posisi dosen, kepemilikan publikasi di jurnal internasional akan menjadi poin super plus!

6. Biaya Itu Pasti

Biaya publikasi memang mahal. Tapi memang begitulah adanya. Lebih baik uang digunakan untuk membuat artikel yang berkualitas yang akan menunjang kelulusan dan karir daripada sayang mengeluarkan uang tetapi akhirnya harus membayar SPP untuk semester tambahan. Luangkan uang khusus untuk mengikuti konferensi internasional, membeli buku, dan menerjemahkan artikel pada penerjemah professional.

Demikian 6 hal yang bisa dilakukan agar tidak terganjal prasyarat kelulusan berupa Publikasi Jurnal Terindeks Scopus. Jangan terlalu terbuai dengan asyiknya presentasi, 4 semester itu cepat, berjalan sangat cepat. Jangan sampai kamu baru ingat tentang prasyarat ini di semester akhir. Keep Writing Guys!



Pencarian
Ikuti Kami