Published : 02 May 2018


Mungkin akan muncul dibenak kita, bagaimana mengukur kualitas jurnal yang bisa diakui secara internasional. Dalam sistem penilaian jurnal internasional dikenal isitilah Impact Factor (IF). Impact Factor adalah standard penilaian yg dibuat oleh The Institute of Scientific Information (ISI) yang digunakan untuk mengukur cara sebuah jurnal menerima sitasi pada artikel dalam rentang waktu tertentu, biasanya dalam dua tahun terakhir. Penilaian impact factor dihitung berdasarkan jumlah indeks sitasi dari jurnal-jurnal yang telah diindeks oleh The Institute of Scientific Information (ISI) yang dilaporkan setiap tahun dalam Journal Citation Report (JCR).

Saat ini pemerintah Indonesia sangat getol mendorong para ilmuwan dan akademisi kita untuk berkontribusi melalui publikasi jurnal ilmiah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) telah banyak berupaya untuk meningkatkan jumlah publikasi jurnal imiah internasional. Salah satu cara adalah dengan memberikan dana hibah dan insentif khusus bagi peneliti yang mampu mempublikasikan jurnal penelitianya di indeks jurnal internasional bereputasi tinggi.

Sitasi atau Citation atau kita biasa menyebutnya rujukan, digunakan dalam karya ilmiah untuk memberikan nilai kredit atau pengakuan dari adanya pengaruh dari karya sebelumnya, atau merujuk kepada yang memiliki kewenangan keilmuan tersebut. Penilaian Impact Factor sebuah jurnal dihitung dengan cara membagi jumlah sitasi dengan jumlah artikel yang dimuat pada periode waktu tertentu, biasanya dalam dua tahun penerbitan.

Jurnal dengan nilai impact factor yang tinggi akan dipilih karena dinilai lebih unggul dan banyak diminati oleh pengguna. Nilai impact factor menggambarkan tingkat pengaruh jurnal di bidang tersebut. Dengan nilai impact factor yang tinggi, jurnal tersebut akan semakin menarik minat ilmuwan untuk mengutip atau mengembangkan bidang keilmuan di dalam jurnal tersebut.

Akan tetapi, penilaian jurnal dengan sistem impact factor tidak selamanya mencerminkan kualitas jurnal itu sendiri. Karena impact factor hanya menghitung kuantitas jurnal yang melakukan sitasi ke jurnal tersebut, namun diluar sana masih banyak jurnal yang berkualitas namun dengan peredaran yang terbatas, sehingga sulit mendapatkan nilai impact factor yang tinggi.



Pencarian
Ikuti Kami